Bila Melihat Praktik Pungli di Sekolah? Jangan Ragu Lapor

Home, Nasional1755 Dilihat
Stafsus Kemendikbud Fajar Riza Ul Haq, saat mengunjungi masyarakat di Bogor

 

Bogor, JN – Untuk Memastikan setiap masyarakat mendapatkan pendidikan yang baik, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengingatkan masyarakat tak ragu melapor bila menemui praktik pungutan liar (pungli).

“Pelanggaran-pelanggan sering terjadi dalam praktik yang dilakukan sekolah. Untuk itu, bila melihat pelanggaran, segera laporkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Termasuk bila ada sekolah yang melakukan pungutan liar (pungli),” kata Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fajar Riza Ul Haq, lewat keterangan tertulis, Sabtu (27/1/2018).

Hal ini diungkapkan Fajar ketika mengunjungi Kampung Waringin Jaya, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jumat (26/1). Dalam kesempatan tersebut, Fajar bertemu dengan masyarakat yang mayoritas kaum ibu-ibu.

Dia mengingatkan hadirin untuk benar-benar memperhatikan pendidikan anak-anak. Dia mengatakan pemerintah menjamin hak setiap warga negara untuk menempuh pendidikan dasar.

Kata Fajar, pemerintah saat ini telah membantu 19 juta anak untuk dapat mengenyam pendidikan dasar. Pemerintah fokus pada masyarakat yang berasal dari golongan tidak mampu. Menurutnya, sekolah berperan penting untuk mendata murid tak mampu.

Di hari yang sama, Fajar juga mengunjungi Forum Pemuda Cibeber III, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Dalam forum tersebut, dia mengajak pemuda melek politik.

“Tapi politik yang memang benar-benar digunakan untuk kepentingan dan kemaslahatan bersama,” ucap Fajar di Islamic Center, Leuwiliang, Bogor.

Tokoh pemuda Muhammadiyah ini bicara soal Indonesia yang dianugerahi bonus demografi. Ini adalah kondisi saat angkatan produktif anak jadi warga mayoritas sehingga tingkat ketergantungan ekonomi di masyarakat akan semakin berkurang.

“Pemuda benar-benar akan memainkan peranan penting di banyak sektor kehidupan bernegara,” ucap Fajar.

Dia mengingatkan pemuda untuk tak terpecah belah karena pilihan politik yang berbeda. Menurutnya, peran pemuda turun ke politik tak hanya aktif di partai. Memperjuangkan kepentingan masyarakat juga, kata dia, bagian dari kesadaran politik.

“Dalam agama Islam sendiri, politik lebih cair. Politik merupakan bagian dari muamalah, dan pemuda memiliki tanggung jawab yang strategis untuk negara,” tuturnya.

Fajar mengapresiasi keberadaan Forum Pemuda Leuwiliang. Menurutnya, forum-forum semacam ini bisa menjadi wahana bersilaturahmi sekaligus ajang tukar ide antarpemuda.(JN)

Sumber : detik.news

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *