Ngamprah,JN – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (DISPORA) Kab. Bandung Barat melaksanakan Festival Egrang Olahraga Tradisional Tingkat Kabupaten Bandung Barat di Lapang Plaza Mekarsari.
Kegiatan ostrad Egrang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bandung Barat Drs. Ade Sudiana, didampingi Kepala Bidang Olahraga Dadang Robani, S.Pd, dan Kasi Olahraga Masyarakat Dadan Supardan, M.Mpd, beserta para pelatih SP3OR Kabupaten Bandung Barat.belum lama ini.
Peserta yang mengikuti event ini adalah perwakilan terbaik dari masing-masing permainan olahraga tradisional. Beberapa utusan kecamatan turut serta dalam festival ini, aktivitas olahraga tradisional budaya asli daerah yang sempat tenggelam akhirnya bermuncul kembali. Dari kegiatan ini semakin terlihat bahwa kekayaan budaya bangsa Indonesia sangat luar biasa dan beragam.
Olahraga tradisional merupakan permainan asli rakyat sebagai aset budaya bangsa yang memiliki unsur olah fisik tradisional. Permainan rakyat yang berkembang cukup lama ini perlu dilestarikan, karena selain sebagai olahraga hiburan, kesenangan, dan kebutuhan interaksi sosial, olahraga ini juga mempunyai potensi untuk meningkatkan kualitas jasmani bagi pelakunya.Tenggelamnya budaya permainan tradisional tersebut tentunya merupakan suatu keprihatinan bagi kita semua. Jika generasi saat ini tidak berusaha melestarikan maka lambat laun budaya tradisional akan semakin tenggelam dan suatu saat akan punah, sehingga identitas bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berkebudayaan tinggi akan hilang.
Penyebab tenggelamnya budaya tradisional tersebut tentunya terdiri dari berbagai macam, seperti :
1) Kurangnya sosialisasi olahraga tradisional kepada masyarakat;
2) Tidak adanya minat masyarakat untuk menggali kekayaan tradisional;
3) Tidak ada minat melombakan secara berjenjang, berkelanjutan, dan berkesinambungan.
Sejak digulirkannya Undang Undang No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, perhatian pemerintah untuk memunculkan dan melestarikan serta mengembangkan kembali budaya permainan tradisional sudah semakin terlihat. Hal ini, terlihat pada saat digelarnya acara pemubukaan sebuah event olahraga nasional, selalu ditampilkan di antara atraksi lainnya adalah salah satu jenis olahraga tradiisonal ditampilkan. Bahkan, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, sudah menggulirkan dua (2) program kegiatan unggulan tingkat nasional, yaitu Festival Olahraga Tradisional dan Invitasi Olahraga Nasional. Kedua even skala nasional ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali secara bergantian. Untuk Festival jatuh pada tahun genap dan Invitasi dilaksanakan pada tahun ganjil.
Dua event olahraga tradisional skala nasional ini memiiki karakteristik permainan budaya yang berbeda. Festival Olahraga Tradisional merupakan kegiatan yang bersifat pertunjukan dan memilki unsur cerita rakyat asli daerah setempat, yang di dalamnya penyajian materi pertunjukannya harus memiliki komponen penilaian dari unsur pendidikan, unsur olahraga, unsur relegius, dan unsur budaya asli daerah setempat. Dari keempat unsur komponen penilaian tersebut, yang memiliki prosentasi tertinggi adalah dari unsur olahraga yaitu 60 %.
Berbeda dengan Invitasi Olahraga Tradisional, merupakan bentuk permainan yang dilombakan, artinya peserta yang satu dengan peserta lainnya saling berlomba untuk menjadi pemenang.
(DISPORA KBB)