Bekasi,JN – Secara Nasional LGBT menjadi perhatian. Sebenarnya LGBT jadi ramai dibicarakan berawal dari kasus di Depok. Tapi tidak berarti Kota Bekasi. Kata Dinas Kesehatan Kota Bekasi lewat drg. Dezi Syukrawati, MARS, Kepala Bidang (kabid) Pencegahan Pengendalian Penyakit di ruang kerjanya, Selasa (23/1),

Isu LGBT ( lesbian-gay-bisexual-transgender ) memang telah ramai diperbincangkan, baik di pemberitaan Bahkan salah satu stasiun televisi nasional mengatakan, “Indonesia Darurat LGBT “.
Seperti diketahui, baru-baru ini juga pihak kepolisian berhasil mengungkap kasus prostitusi gay di Depok yang membuat banyak pihak menjadi was-was dan prihatin.
Dezy menambahkan, menurutnya LGBT berbagai aktivitas seksual lainnya yang menyimpang, rentan terhadap berbagai penyakit khususnya penyakit yang disebabkan infeksi Virus HIV.
Kita dari Dinas Kesehatan juga tidak bisa melarang orang untuk tidak melakukan aktivitas seksualnya. Hanya saja Dinkes sebatas memberikan penyuluhan atau counseling. Memberikan pemahaman tentang risiko dari aktivitas seks mereka yang menyimpang dan juga berganti-ganti pasangan seks,terang Dezi.
Lanjur Dezi “Terkait LGBT, Dinas Kesehatan lebih menitik beratkan pada aksi preventifnya. Dan dalam setiap aksi, Dinkes selalu berkoordinasi dengan banyak pihak atau lintas sektoral. Diantaranya Dinas Pariwisata, tokoh masyarakat dan agama.
Dinkes Juga akan memberikan penyuluhan atau konseling di tempat hiburan malam, kita selalu melibatkan komunitas-komunitas mereka, dan itu tidak diekspos untuk menjaga privasi masing-masing individu yang kita berikan penyuluhan,” ungkap Dezy Syukrawati.
Berikutnya kata Dezy, Program penyuluhan yang dilakukan dikenal dengan istilah VCT/ Valuntary Counseling and Testing. Penyuluhan ini Dinas Kesehatan telah bekerja sama dengan 4 rumah sakit dan 19 Puskesmas,diantarnya RSUD Kota Bekasi, RS. Ananda, RS. St. Elisabeth dan RS. Awal Bros. Sedangkan 19 Puskesmas yang telah menerima konseling, dan pemeriksaan pasien yang terindikasi terjangkit virus HIV adalah Puskesmas Pondok Gede, Jatisampurna, Bantargebang, Rw. Tembaga, Aren Jaya, Pejuang, Karang Kitri, Mustika Jaya, Seroja, Kota Baru, Kaliabang Tengah, Teluk Pucung, Bojong Rawa Lumbu, Pengasinan, Pekayon, Jatiasih, Jatimakmur, Jatirahayu, dan Puskesmas Jatiwarna, serta Lembaga Pemasyarakatan
“Selain kita jelaskan risiko LGBT bagi dirinya sendiri, juga kita jelaskan risikonya untuk orang lain”. (Mand/BM)