Agar Tak Dikira Cari Aman, Jokowi Diminta Buat Perppu MD3

Home, Nasional1595 Dilihat

Jakarta,JN – Direktur Eksekutif Media Survei Indonesia (Median) Rico Marbun menyebut seharusnya Presiden Joko Widodo tak perlu pikir panjang untuk mengeluarkan perppu atas UU MD3. Sebab, saat ini sikap masyarakat menolak hasil revisi UU No 17/2014 itu.

“Kalau memang itu yang terjadi, seharusnya pilihan pertama adalah beliau mengambil keputusan yang lebih berani. Apakah langsung menerbitkan Perppu atau tidak,” kata Rico pada saat dihubungi, Jumat (23/2/2018).

Jokowi, kata Rico, dikenal sebagai sosok yang tidak neko-neko dalam mengambil keputusan. Karena itu, dia berharap presiden bersikap demikian menghadapi situasi terkait kontroversi UU MD3 ini.

“Apalagi kita mengenal Pak Jokowi sebagai sosok yang tidak neko-neko. Itu kan karakter beliau dalam bekerja dan berkunjung ke masyarakat atau saat mengevaluasi sesuatu di depan publik juga begitu. Harusnya dalam posisi seperti ini, ya sudah jangan neko-neko. Ambil keputusan saja,” jelas Rico.

Dia kemudian menegaskan, Jokowi bisa meniru sikap pendahulunya, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. SBY sempat menerbitkan dua Perppu pada 2014 karena tak setuju dengan UU Pilkada.

Jika tidak segera mengambil langkah penerbitan Perppu, hal ini bisa berdampak buruk bagi citra Jokowi sendiri. Rico mengatakan, masyarakat bisa saja melihat Jokowi sedang bermain aman.
“Kalau itu tidak dilakukan, saya yakin masyarakat menilai beliau saat ini dalam posisi mencari aman. Karena beberapa partai pendukung pemerintah merupakan aktor utama dalam penyusunan UU MD3 itu kan. Jadi mungkin orang bisa melihat gitu juga,” urai dia.

Diketahui, Presiden Joko Widodo hingga kini masih enggan menandatangani revisi UU MD3 yang telah disahkan melalui paripurna DPR.

Meski masih menimbang untuk menandatangani, Jokowi mengaku tidak terpikir mengeluarkan Perppu atas UU tersebut. UU MD3 yang baru disahkan menuai kontroversi karena ada sejumlah pasal yang membuat DPR menjadi imun dan antikritik.

“Saya kira hal itu tidak akan sampai ke sana,” jelas Jokowi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (21/2).

(Red/Dn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *