Bekasi,JN – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Bekasi (22/11/2019). Berdasarkan data hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menyebutkan persentase pemakaian alat kontrasepsi pria dengan menggunakan kondom sebesar 2,5% dan vasektomi sebesar 0,2%. Salah satu faktor penyebab kesertaan KB Pria masih rendah yaitu keterbatasan penerimaan dan aksesibilitas terhadap pelayanan KB dan KR untuk pria karena persebaran dan distribusi dokter yang mampu dan dapat melakukan pelayanan vasektomi tidak merata di Indonesia. SDKI 2017 juga menyebutkan bahwa 30 persen wanita kawin dan 34 persen pria kawin tidak terpapar pesan KB melalui salah satu dari enam sumber media (televisi, radio, koran/majalah, poster/pamflet, papan iklan/spanduk/umbul-umbul, dan internet).
Hari Vasektomi Sedunia Tahun 2019 berpusat di Colombia dengan menargetkan lebih dari 1000 provider yang berpartisipasi di lebih dari 40 negara untuk melakukan lebih dari 20.000 vasektomi dalam seminggu. Hal tersebut untuk membantu mendefinisikan kembali maskulinitas dan mempromosikan laki-laki sebagai agen perubahan positif dalam Keluarga Berencana. Oleh karena itu, upaya dalam meningkatkan peran, komitmen dan dukungan berbagai pihak untuk mempromosikan vasektomi dilakukan berbagai pihak dengan cara penyediaan provider vasektomi, menjalin kerja sama dengan lembaga kesehatan masyarakat, dan menepis rumor-rumor negatif dengan media interaktif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.
Indonesia melalui BKKBN ikut andil dalam upaya peningkatan kesadaran dan kesertaan KB Pria khususnya vasektomi. “Dalam memperingati Hari Vasektomi Sedunia Tahun 2019, Perwakilan BKKBN di 34 provinsi telah ikut ambil bagian dalam mempromosikan Hari Vasektomi Sedunia dan melakukan pekan pelayanan vasektomi dengan capaian 949 akseptor. Dari jumlah tersebut separuh pelayanan vasektomi di Provinsi Sumatera Utara. Di Sumut tidak ada insentif tapi bisa berjalan dengan baik karena dilakukan secara masif dan menyeluruh.” jelas Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN, Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc, Dip. Com saat membuka “Seminar Peningkatan Kesertaan Kapasitas KB Pria Dalam Rangka Hari Vasektomi Sedunia Tahun 2019” di Hotel Horison, Bekasi (22/11/2019).
Pemerintah daerah pun ikut berpartisipasi untuk meningkatkan angka capaian ber-KB Pria melalui vasektomi diantaranya Kabupaten Kulon Progo yang memberikan penghargaan bagi akseptor vasektomi berupa satu ekor kambing, Kabupaten Karanganyar memberikan insentif bagi akseptor vasektomi sebesar Rp. 1.500.000, Provinsi D.I. Yogyakarta memberikan insentif bagi akseptor vasektomi sebesar Rp. 1.000.000, Kota Blitar memberikan insentif bagi akseptor vasektomi sebesar Rp. 1.000.000, dan pemberian dana hibah bagi kelompok KB pria di Jawa Barat sebesar Rp. 7.500.000/kelompok KB Pria.
Capaian penggunaan KB Pria vasektomi pada peringatan Hari Vasektomi Sedunia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hari Vasektomi Sedunia diperingati pertama kali pada tahun 2013 di Adelaide, Australia yang diperkirakan mencapai 996 akseptor di seluruh dunia dengan melibatkan 26 negara dan 186 dokter. Pada tahun 2014 diperingati di Florida, USA yang diperkirakan mencapai 4.923 akseptor di seluruh dunia dengan melibatkan 32 negara dan 491 dokter, serta 35 artikel online dan cetak dalam mempromosikan vasektomi.
Pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2015, Peringatan Hari Vasektomi Sedunia diselenggarakan di Bali, Indonesia. Pada peringatan tersebut dilakukan pelayanan vasektomi serentak di 42 negara dengan melibatkan 639 dokter dan memperoleh akseptor baru sebanyak 7.350. Selain pelayanan, dilakukan juga penyampaian informasi kepada masyarakat melalui 83 artikel online dan cetak dalam mempromosikan vasektomi. Pada tahun 2016 diperingati di Nairobi, Kenya yang diperkirakan mencapai 10.000 akseptor di seluruh dunia dengan melibatkan 51 negara dan 964 dokter.
Tahun 2017, Peringatan Hari Vasektomi Sedunia diperingati di Mexico City, Mexico yang diperkirakan mencapai 15.000 akseptor di seluruh dunia dengan melibatkan 57 negara dan 1.100 dokter. Pada tahun 2018 diperingati di Haiti dan Rwanda yang diperkirakan mencapai 16.000 akseptor di seluruh dunia dengan melibatkan 1.088 dokter. Pada tahun 2018 juga disepakati 8 rencana kegiatan untuk pengembangan program vasektomi dan diluncurkannya Klinik Vasektomi Virtual untuk pertama kali. “Semoga dengan adanya peringatan Hari Vasektomi Sedunia setiap tahun dapat menjadi titik terang dalam upaya peningkatan pengetahuan dan kesertaan KB Pria khususnya vasektomi.” tambah Dwi.
Seminar Peningkatan Kesertaan Kapasitas KB Pria Dalam Rangka Hari Vasektomi Sedunia Tahun 2019 diselenggarakan oleh BKKBN pada Jumat, 22 November 2019 di Hotel Horison Bekasi, Jawa Barat. Narasumber pada acara ini adalah Deputi KBKR BKKBN, Deputi KSPK BKKBN, Ketua Umum Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (FAPSEDU), Ketua Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI), Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Ketua Persatuan Kontrasepsi Mantap Indonesia (PKMI), dan motivator KB Pria. Para peserta seminar terdiri dari mitra-mitra BKKBN yaitu berasal dari Kolegium Dokter Indonesia (KDI), Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI), Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia (PKMI), Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (FAPSEDU), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN) , Perhimpunan Klinik dan Fasilitasi Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia (PKFI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ketua Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), UNFPA Representatif, TP PKK Pusat, TP PKK Provinsi DKI Jakarta, dan TP PKK Provinsi Jawa Barat. (HUMAS