Kota Bekasi,JN – Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi bersama Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bekasi, Tedi Hafni, Asisten II, Sudarsono dan Kepala Stasiun Bekasi mendatangi Stasiun Utama Bekasi yang sedang dalam proses pengerjaan pembangunan Stasiun Bekasi.
Tujuannya, karena mendapati laporan dari pihak Kereta Api Indonesia (KAI) bahwa saat pengerukan tanah untuk kereta double track masih ditemukan sisa sejarah yang didapati berupa bangunan berbentuk lorong dari batu bata di bawah tanah, akan tetapi bagunan tersebut sudah penuh tanah didalamnya.
Sejarawan Bekasi, Ali Anwar juga diikutsertakan dalam pemantauan tersebut dan akan dilibatkan dalam tim pemantauannya bersama Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bekasi. Agar jelas, bangunan apa yang ditemukan oleh pihak KAI dalam proses pengerjaannya.
Wali Kota sebutkan, jika memang ada unsur sejarahnya bisa diberdayakan untuk hasil temuan tersebut seperti di abadikan, karena merupakan suatu benda langka. Usai diuruk tanahnya kita bisa melihat bahwa temuan tersebut seperti lorong menuju seberang, bisa diartikan dahulu pada jaman penjajahan untuk air atau jembatan manusia.
“Bekasi juga masuk dalam sejarah, seperti jembatan sasak yang menghubungkan alun-alun ke pasar proyek itu adalah sejarah, maka temuan benda ini juga pasti ada nilai sejarahnya, nantinya akan ditelusuri oleh sejarawan dan Disparbud untuk dipastikan” ujar Wali Kota.
Tidak hanya itu, Ali Anwar mengajak Wali Kota Bekasi untuk melihat satu jendela besar yang telah ditemukan juga oleh pihak pekerja KAI di bekas gudang sebelum di robohkan. Jendela besar dan kokoh ini juga termasuk benda langka yang bisa dibilang tahun lama dan nantinya akan ditentukan oleh Disparbud untuk dikelola dan dipasang hingga bisa terlihat nilai sejarahnya.(red/hms/adv)