JN-Kabupaten Bekasi – Komisi 1 DPRD Kabupaten Bekasi melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kilang Gas PT Bina Bangun Wibawa Mukti (Perseroda) di Desa Kedungjaya, Kecamatan Babelan, Jumat (2/10/2020) siang.
Sejumlah anggota Komisi 1 tampak hadir seperti Ketua Ani Rukmini, Sekretaris Jamil, dan lainnya.
Kepada media, Ani Rukmini, menjelaskan kunker ini adalah pertama kali pasca pelantikan DPRD periode terbaru sebagai mitra kerja.
“Kita ingin tahu perkembangan BBWM seperti apa. Kita dorong agar punya proyeksi sejenis dengan ini, dan pemerintah harus mendukung itu. Resources ada kan sayang kalau gak jadi apa-apa,” ucap politisi PKS itu.
Dia secara pribadi berharap jangan sampai BUMD yang menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) besar bagi Kabupaten Bekasi itu tidak beroperasi karena sumber gasnya habis.
“Jangan sampai likuidasi. harus ada pengembangan dan diversifikasi. Kenapa kita gak memanfaatkan dari sumber yang ada? Ini tergantung pemerintah. BBWM ini kan baru 1 kali penyertaan modal Rp7,8 milar pada 2006,” ucap dia.
Sejauh ini, menurut Ani, performa dan proyeksi BBWM cukup baik.
“Kalau dibanding dengan modal Rp7,8 miliar, dia bisa beri PAD dengan resources itu, sehat berarti. Target-target tercapai,” kata dia.
*Mencari Solusi Bersama*
Sementara itu Direktur Utama BBWM, Prananto Sukodjatmoko, berharap ada rekomendasi dari Komisi 1 terkait apa yang menjadi kendala BBWM selama ini dalam hal volume feed gas yang menurun.
“Kuncinya satu, masih mungkin pemerintah daerah mendorong pemerintah pusat agar BBWM diberi insentif, bisa juga berapa persen. Itu yang nanti akan keluar dari rekom Komisi 1,” kata dia.
“Alhamdulillah, performa kita bagus. Dua tahun berturut-turut BBWM menerima penghargaan keselamatan migas se-Indonesia dari Kementrian ESDM. Itu gak ada apa-apanya kalau gasnya gak ada,” kata dia.
Menyikapi penurunan cadangan gas, menurut Prananto, pihaknya telah melakukan efesiensi ke semua lini agar tidak mengganggu pendapatan perusahaan.
Untuk target pendapatan, Prananto mengaku, masih dalam kondisi aman. Terlebih, dalam masa pendemi Covid-19, pendapatan masih bisa terjaga.
Diketahui sebelumnya, sejak tahun 2010 hingga 2012, PT BBWM pernah memproduksi sampai dengan 32 MMSCFD. Karena adanya penurunan potensi gas bumi sebagai energi yang tidak terbarukan, maka LPG Plant Tambun PT BBWM harus melakukan diversifikasi usaha agar bisa menambah PAD.
Saat ini produksi gas di PT BBWM hanya sekitar 7 sampai 8 MMSCFD.
Dia berharap cadangan gas selalu tersedia agar BBWM dapat mengelola gas bumi demi mensejahterakan Kabupaten Bekasi khususnya wilayah Kecamatan Babelan.