RATUSAN PEKERJA NON KONTRAK SHOPEE LAKUKAN AKSI MOGOK.

Bekasi, Home1505 Dilihat

CIKARANG,JN – Akibat keputusan sepihak ratusan pekerja non kontrak (kurir pengantar barang) PT. Nusantara Exferes Kilat (shopee) melakukan aksi mogok kerja di gudang penampungan barang pesanan pelanggan ( HUB ) Desa Pasir Sari. Jalan Ust Tata Suparta. Jababeka,Sabtu pagi (10/9/22).

Aksi tersebut dilakukan lantaran rerusahaan, melakukan penurunan harga upah kirim barang per paketnya. Sehingga dianggap merugikan kurir ” Akibat kenaikan harga bahan bakar minyak ( BBM). Upah ongkos kirim barang perpaket diturunkan dari harga semula Rp 2.200 rupiah menjadi Rp 2.000 rupiah. Bahkan uang intensif Rp. 40. 000 rupiah per hari dari target barang kiriman 30 paket keatas ( tufo ) untuk keperluan BBM dan uang makan pun dihapus perusahaan” kata koordinator aksi Muhamad Mahfud.

Lebih lanjut katanya,Dulu setiap pengiriman 30 parsel pertama diberikan intensif Rp 45.000 dan harga per parcel atau perpaket nya Rp 2.500.Kini para kurir resah akibat upah perpaket diturunkan sepihak oleh perusahaan.sementara harga BBM naik. Sedangkan perusahaan tak lagi memberikan uang intensif. Bahkan sistim tufo pun tak lagi diterapkan perusahaan. Sementara selama ini para kurir berharap pada Tufo yang diterapkan. Sehingga kita melakukan aksi mogok kerja untuk menuntut Perusahaan agar tidak menurunkan harga ongkos per parcel (paket) tidak diturunkan harganya.

Mogok kerja para kurir shopee dilakukan dengan  damai hanya duduk tertip di gudang barang ( HAB ). Sambil menunggu tanggapan perusahaan , tentang tuntutan tertulis yang ditanda tangani para kordinator wilayah kerja.

Sementara kurir lain nya Suwarno. Kepada JN mengatakan.Tanpa pemberitahuan lagi perusahaan menurunkan harga kirim perpaket (parcel) nya. Sedangkan harga BBM naik. ” Coba bayangin mas. BBM naik. Ditambah sekarang mulai musim penghujan.  Perusahaan tak memikirkan kesulitan kita dilapangan Belum lagi kami dicaci maki pelanggan, bila barang telat kita antar. bahkan kerja kita sampai larut malam” keluh Suwarno sedih.(fariel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *